Waaaah lamaaaaa banget gak sempat nulis karena sibuk dikejar deadline tulisan yang akhirnya selesai minggu lalu (meski deadline tulisan lain masih mengejar sampai minggu depan, hiks).
Banyak banget ide dan keinginan untuk nulis sebenarnya jadi malah bingung mau mulai dari mana, hehehe.... Sebenernya waktu memulai lagi blog ini, saya sudah berjanji meski sedikit, harus bisa menulis setiap hari, sekalian untuk pengingat, yaaah semacam diary kecil untuk kami. Tapi apa daya, kadang-kadang kesibukan dan badan yang lelah tidak bisa diajak kompromi.
Hari ini tanggal 2 November adalah hari arwah orang beriman. Tidak hanya hari ini, tetapi setiap hari kita wajib mendoakan arwah orang-orang yang sudah mendahului kita, tetapi khususnya hari ini saya ingin mengenang dan berdoa untuk papa tercinta yang dipanggil Tuhan akhir Januari lalu, dan ibu mertua terbaik yang pernah saya kenal, yang pulang ke rumah bapa April tahun lalu. Keduanya berjanji untuk menanti kami kembali, tetapi tampaknya Tuhan lebih mencintai mereka sehingga lebih cepat memanggil mereka pulang ke rumahNya ketika kami tidak berada di samping mereka.
Sakitnya kehilangan rasanya masih sulit untuk dihapus begitu saja, meski setiap hari kami semakin kuat. Kami percaya mereka masih selalu melihat dan bersama kami, dan yang pasti kenangan tentang mereka masih tinggal di hati kami dan menguatkan kami setiap hari.
Hari ini saya membaca tulisan Romo Petrus Mujiono SCJ tentang kematian dan arwah dari sisi agama katolik yang isinya sangat mirip dengan penghiburan yang diberikan seorang sahabat dari perspektif cerita wayang.
Berikut sedikit kutipan dari tulisan itu:
"Hari ini kita memperingati arwah semua orang beriman. Kita kenang mereka karena mereka pernah menjadi bagian dalam hidup atau berjasa bagi kita. Kita kenangkan mereka untuk kita doakan dengan cinta. Kita hadirkan mereka agar hidupnya abadi di surga dan kebaikan serta kebajikannya hidup terus di hati kita, dan dosa-dosa selama hidupnya diampuni Allah.
Bantuan yang kita berikan untuk keselamatan kekal bagi yang telah meninggal adalah dengan berbuat silih. Silih itu bisa dengan mendoakan mereka, bisa pula dengan berbuat amal kasih bagi orang-orang yang membutuhkan amalan dan kasih kita demi mereka yang telah meninggal; agar mereka beristirahat dalam damai. (RIP: Requescat In Pace)."
Mudah-mudahan doa kami, doa saya setiap hari dan khususnya hari ini, sedikit menghapus dosa-dosa orang yang kami cintai dan mengiringi mereka dalam perjalanan ke kehidupan kekal di rumah Bapa.
Sagamihara, 2 Nov 2011
10.23 AM
No comments:
Post a Comment