Mulai hari ini, tanggal 1 Mei 2012 Banyu setiap hari bertambah PR nya. Selain PR matematika atau menulis huruf, mulai hari ini setiap hari Banyu harus membaca dengan keras atau dengan kata lain membaca dengan mengeluarkan suara dari bacaan yang sudah ditentukan. Ini adalah pekerjaan rumah mata pelajaran Bahasa Jepang (Kokugo - 国語)yang mendorong anak agar terbiasa membaca dengan lancar dan melafalkan setiap kalimat dengan jelas ketika membaca serta lancar menulis. Jadi latihan membaca seperti ini dilakukan di semua sekolah dasar di Jepang.
Di sekolah Banyu, bacaan diambil dari buku pelajaran Kokugo. Judul setiap bacaan sudah ditentukan dan biasanya disesuaikan dengan musim. Misalnya saat musim semi, bacaan yang harus dibaca mengandung kata bunga atau sakura dan sejenisnya. Bila musim panas tiba, bacaan berisi hal-hal yang identik dengan musim panas seperti kodok, serangga dan sebagainya. Bacaan ini awalnya ditulis dengan huruf hiragana, lalu meningkat ke huruf katakana dan akhirnya huruf kanji.
|
Buku Pelajaran Kokugo |
Setiap anak setiap bulan dibagi sebuah kartu yang disebut Kartu Honyomi (Honyomi Kaado - 本読みカード). Setiap hari selama sebulan anak harus membaca bacaan yang sudah ditentukan dan harus dinilai. Siapa yang menilai?? Tentu saja orang tua. Jadi sebenarnya ini adalah PR bersama untuk anak dan orang tuanya hehehehe...
|
Kartu Honyomi untuk bulan Mei
Orang tua harus memberi penilaian setiap hari di kolom yang sudah ditentukan |
Poin yang harus dinilai sudah ditentukan oleh sekolah. Di sekolah Banyu, SD T, ada 3 poin yang dinilai yaitu:
1. Kemampuan membaca tanpa salah.
2. Kejelasan lafal setiap kosa kata.
3. Apakah cara membaca bila ada koma atau titik sudah tepat atau belum.
Selain itu, cara menilainya juga sudah ditetapkan.
1. Segitiga bila dianggap masih kurang.
2. Bulat bila dianggap sudah baik.
3. Bulat dengan titik di dalamnya bila sudah sangat baik.
|
Perhatian: Anak harap membaca 2 atau 3 kali |
Tentu saja tidak mudah membaca dan menilai dengan obyektif dalam sekejap. Orang tua juga harus mengerti setiap kata yang dibaca dan bisa membaca hiragana, katakana dan kanji. Si anak harus membaca antara 2 atau 3 kali sesuai anjuran di kartu itu. Biasanya saya menyuruh Banyu membaca 3 atau 4 kali supaya saya bisa menilai semua poin yang diminta. Karena kalau hanya satu kali saja kita akan sulit sekali menilai pelafalan dan sebagainya. Banyu biasanya sudah mulai malas-malasan ketika saya minta dia membaca untuk yang ketiga kalinya. Saya tahu, pasti bosan sekali baginya harus membaca tulisan yang sama berkali-kali, hehehe.... Kalau sudah begitu biasanya dia bukan membaca tapi mengeluarkan suara seolah-olah membaca padahal dia hanya mengucapkan apa yang sudah dia hafal. Tentu saja karena anak kecil mudah dan cepat sekali menghafal, biasanya yang dibaca 95 persen sudah benar, tapi toh saya tetap harus menilai yang 5 persen kan. Jadi saya selalu waspada kalau dia sudah mulai bosan dan menghafal bacaan itu, bukan membacanya, pasti saya minta dia mengulanginya lagi. Hehehe....
Selain Honyomi ini, setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, mulai pukul 8.25 selama 10 menit semua anak harus membaca dengan tenang di mejanya masing-masing buku apa saja yang mereka sukai. Jam ini disebut Asa Dokusho yang berarti "Membaca di Pagi Hari" Buku-buku itu bisa dipilih dari rak buku yang ada di setiap kelas. Jangan harap ada komik di rak buku itu karena memang anak-anak dilarang membaca atau bahkan membawa komik ke dalam lingkungan sekolah. Buku-buku yang ada di rak buku biasanya buku bacaan ringan untuk anak-anak (disesuaikan dengan umur dan kelasnya) yang mengandung ajaran moral.
Dengan adanya jam Membaca Pagi dan PR membaca keras ini saya jadi tahu mengapa orang Jepang suka sekali membaca. Sejak mereka mulai mengenal huruf, mereka sudah dibiasakan membaca dengan baik dan benar dan pemerintah melalui sekolah-sekolah menggalakkan kegiatan membaca ini secara nyata. Jadi meskipun pekerjaan saya jadi bertambah satu lagi untuk menemani dan menilai Banyu membaca, saya tentu saja dengan senang hati melakukannya dan saya bersyukur saya bisa membaca huruf Jepang, hehehe....
Sagamihara, 1 Mei 2012