Beberapa hari yang lalu setelah selesai makan malam, Banyu datang membawa sesuatu yang disembunyikan di belakang punggungnya. Malu-malu dia berkata "Ini bunga untuk mama, karena aku sayang mama." Ooooowwww so sweet! Ternyata dari obrolan lanjutan dengannya, saya tahu hari itu di sekolah Banyu dan teman-temannya membuat prakarya dari gelas kertas dan karton. Mereka boleh membuat berbagai macam bentuk yang mereka sukai dan mewarnai karton-karton putih tersebut. Sederhana tapi membuat anak menjadi lebih kreatif karena guru tidak memaksa anak harus membuat benda atau bentuk tertentu.
|
Bunga cantik pelepas lelah saya setelah seharian beraktivitas :) |
Saya perhatikan, hampir setiap hari Banyu dan Wisanggeni membawa pulang beberapa hasil kerja prakarya mereka hari itu. Material yang digunakan tidak selalu dari barang baru, tetapi sering dari koran bekas, atau dari gulungan karton tebal bekas toilet paper atau wrap dan sebagainya. Bentuknya juga bisa macam-macam.
Banyu memang paling suka memberikan hasil pekerjaannya pada hari itu kepada saya sebagai hadiah. Kebanyakan berupa gambar perempuan yang katanya itu gambar mama. Hehehhee.... senangnya.... Ketika saya berulang tahun beberapa waktu yang lalu, ia juga memberi saya hadiah kejutan berupa gambar saya disertai tulisan MAMA DAISUKI dalam huruf hiragana yang artinya I LOVE YOU MAMA. Saya sebenarnya sudah tahu pada hari sebelum hari ulang tahun saya, dia bersembunyi di bawah meja kerja saya untuk menggambar sambil mengusir semua orang yang mendekat demi menjaga kerahasiaan hadiahnya untuk saya. Manis banget kan, hehehhe...
|
Hadiah kejutan dari Banyu berupa potret diri saya, senangnyaa...... |
Pada akhir tahun ajaran, setiap anak menerima buku kenang-kenangan yang isinya adalah beberapa hasil prakarya mereka di tahun itu. Dari situ bisa diketahui bagaimana perkembangan si anak dalam satu tahun.
|
Buku Kenangan Wisanggeni ketika berusia 2 tahun |
|
Buku Kenangan Banyu ketika berusia 4 tahun |
Jangan membayangkan Buku Kenangan tersebut bentuknya indah seperti yang dijual di toko-toko. Disini hasil pekerjaan tangan, seburuk apapun hasilnya sangat dihargai melebihi hasil cetakan pabrik. Untuk anak-anak kelas besar 3-5 tahun, biasanya mereka sudah sedikit mengenal huruf hiragana, sehingga anak-anak sendiri yang membuat tulisan di sampul Buku Kenangan mereka. Seperti yang tertulis di buku milik Banyu tahun lalu, huruf DE tulisan OMOIDE di sampul buku itu terbalik, tetapi tetap dibiarkan seperti itu, hehehee... Beda dengan milik Wisanggeni yang ketika baru berusia 2 tahun, prakarya yang ditempel di sampul memang dibuatnya sendiri, tetapi tulisan OMOIDE tampak rapi karena guru kelasnya yang membuat.
Bagaimana sih isi Buku Kenangan ini? Di bawah ini adalah beberapa hasil prakarya yang ada di dalam Buku Kenangan Banyu dan Wisanggeni.
|
Sejak kecil Banyu sudah sukaaaa sekali menggambar orang |
|
Hasil prakarya yang dihiasi cap tangan Banyu ketika berusia 4 tahun |
|
Origami |
|
Gambar benang kusut Wisanggeni, tetapi menurut ceritanya itu gambar mama
Hihihihiiii senangnyaaaaaa mama selalu jadi obyek gambar Banyu n Wisanggeni |
|
Prakarya pada peringatan hari anak |
|
Prakarya pada hari Natal |
No comments:
Post a Comment