Dua minggu yang lalu, atas permintaan Wisang dan persetujuan papanya akhirnya Wisang pun potong rambut setelah sekitar satu tahun tidak pernah dipotong. Waaah saya sedih bukan main, karena saya suka banget dengan rambut gondrongnya. Berbeda dengan Banyu yang berambut keriting, rambut Wisang meski tidak terlalu tebal (yang ini kayaknya keturunan deh heheheh...) tapi bisa dikatakan lurus meski agak wavy di bagian bawahnya. Selama musim panas ini rambutnya sering saya ikat, dan mungkin karena wajahnya yang halus, dia sering dikira anak perempuan dan dipanggil ojosan oleh kakek-kakek atau nenek-nenek di dalam kereta. Mungkin karena itu juga dia selalu sebal kalau saya sudah mengambil karet dan mengikat rambutnya tinggi di atas kepala (gomen ne Wisang hehehhe...). Abis saya suka gemes liat rambutnya kemana-mana, apalagi kalau berkeringat. Mau dipotong kok sayang, enggak dipotong kok gondrong, padahal gondrong kan keren, menurut saya siiiih hehehhehe.... Apalagi disini gak ada larangan anak berambut gondrong, kesempatan kan, hehehhee... ambisi emaknya nih :)
Selama musim panas rambutnya selalu diiket mama sampai-sampai Wisang sebel hehehhe... |
Akhirnya ketika 2 minggu yang lalu Wisang minta potong rambut, dengan berat hati saya mengabulkannya. Tadinya kami berniat membawanya ke tukang cukur supaya hasilnya bisa keren, tetapi mengingat Wisang belum pernah ke tukang cukur dan tabiatnya yang angot-angotan alias sekarang bilang mau tetapi sampai di sana bisa saja tiba-tiba bilang nggak mau dan langsung ngambek. Gawat kan, bisa mengganggu pengunjung yang lain nanti! Suami saya lalu memutuskan untuk memotong sendiri rambut Wisang karena saya tidak mau dan tidak tega memotong rambutnya hehehhe...
Huuuuhuuuu nangis deh liat rambutnya dipotong :(( |
Mengingat Wisang yang sulit untuk disuruh duduk diam, saya mewanti-wanti dia untuk duduk diam selama dipotong supaya tidak terluka. Kakaknya, Banyu, ikut heboh mengawasi (padahal saya tau alasan sih hanya supaya ia bisa main-main dengan potongan rambut Wisang hehehhe....) sampai ikut buka baju segala demi solidaritas dengan adiknya yang tak berbaju. Meski awalnya Wisang sulit diam, tetapi lama kelamaan dia mau menurut dan berakhirlah sesi potong rambut pada hari itu.
Keren mana ya Wisang gondrong sama Wisang cepak, hehehhe...
Wisang udah cepak lagi |
Kebalikan Teta ... Teta maunya berambut gondrong, bundanya yang gak ngebolehin hehehe ...
ReplyDeleteOwww dik Teta, apa kabar? Hehehhe.... Kl dik Teta emang cakep pendek deh rambutnya. Salam sayang utk semua ya, dah mulai sejuk blm disana?
ReplyDelete