Jun 10, 2012

The Railway Museum 鉄道博物館

Kaca patri favorit saya jadi interior museum lantai 2
Bulan lalu kami minus Banyu mengunjungi museum kereta yang terletak di Omiya, Perfektur Saitama. Sebenarnya sudah lama saya ingin kesana, tapi karena tempatnya lumayan jauh baru liburan GW kemarin kami sempat kesana. Sayangnya hari itu Banyu tidak libur jadi kami hanya pergi bertiga. Dari rumah kami langsung menuju ke Shinjuku lalu berganti kereta jalur JR ke arah Omiya. Sampai Omiya, karena sudah mendekati jam makan siang maka kami memutuskan untuk makan di restoran yang ada di sekitar stasiun. Di salah satu lorong di seberang stasiun terdapat banyak tempat makan, mulai dari sashimi bowl, beef bowl, sampai restoran Cina. Kami memutuskan masuk ke restoran Cina dan makan cepat-cepat agar tidak membuang waktu.
Interior Stasiun 

  

Dari Omiya sebenarnya museum bisa dicapai dengan berjalan kaki sekitar 20 menit, tapi berhubung hari itu hujan, kami memutuskan naik kereta JR New Shuttle yang melayani rute pendek sepanjang 12 km yang juga melewati museum itu. Dengan membayar ongkos kereta 180 yen kami bisa turun langsung di depan pintu masuk museum. Museum kereta yang dikelola oleh JR ini dibuka pada tanggal 14 Oktober 2007 jadi yah masih terhitung baru. Tiket masuknya 1000 yen untuk dewasa, 500 yen untuk anak SD dan SMP, 200 yen untuk anak balita. Tiketnya bisa dibeli di mesin-mesin penjual tiket yang terletak di pintu masuk. Yang menarik adalah ada dua jenis mesin penjual tiket. Di sisi kiri adalah mesin penjual tiket yang menerima pembayaran uang cash, sedangkan di sisi kanan tiket bisa dibeli di mesin dengan menggunakan kartu pasmo atau suica (tentang kartu-kartu ini pernah saya tulis disini). Di dekat pintu masuk juga ada fasilitas coin locker gratis, hanya dengan memberi deposit 100 yen (deposit ini akan kembali ketika kita mengembalikan kunci loker) kita bisa menggunakan loker tersebut.



Mesin penjual tiket, pembelian dengan uang cash (kiri), pembelian dengan kartu suica (kanan)


 
Plat nomer kereta tahun 1916 (kiri), Logo di kereta buatan Inggris 1871 (kanan)


Begitu masuk museum, di lantai 1 kami disambut dengan jejeran cafe yang juga menyediakan paket makan siang. Karena kami tiba saat jam makan siang maka seperti yang sudah kami duga antrian di restoran dan cafe itu lumayan panjang, untungnya kami sudah makan sebelum tiba di sana. Kami segera menuju arah kanan dan naik ke lantai 2. Di lantai itu ada diorama yang besar sekali yang bercerita tentang sejarah kereta-kereta yang dioperasikan oleh JR (Japan Railway). Di sana juga terdapat semacam teater kecil dimana kami bisa menikmati cerita bagaimana kereta beroperasi mulai pagi sampai malam. Miniatur kereta yang digunakan persis menyerupai aslinya dan terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari kereta listrik dalam kota, kereta antar kota, sampai kereta ekspres shinkansen. Setelah disuguhi show di ruang teater itu selama kurang lebih 20 menit kami lalu keluar dan kembali turun ke lantai 1.

Pertunjukan di dalam teater
Lantai 1 hampir seluruh ruangannya dijadikan ruang pamer kereta-kereta yang dimiliki JR pada awal beroperasi. Saya sangat terkagum-kagum dengan kondisi kereta yang masih sangat bagus, padahal banyak diantaranya sudah berusia puluhan bahkan mungkin ratusan tahun. Salah satunya adalah yang dipakai untuk mengangkut para pegawai pemerintah yang dikirim oleh Pemerintah Meiji ke Hokkaido (Hokkaido Kaitakushi 北海道開拓史). Program pengiriman pegawai untuk membuka lahan dan mengajak penduduk untuk bertransmigrasi ini berlangsung dari tahun 1869-1882. Melihat tulisan Hokkaido Kaitakushi di dinding kereta, saya membayangkan siapakah yang dulu menaiki kereta itu dan bagaimanakah perasaan mereka dikirim ke tempat yang jauh dan masih belum jelas keadaannya.

Kereta Ke Hokkaido
Kereta lain yang menarik perhatian saya adalah kereta yang digunakan untuk mengangkut keluarga kaisar dan pengiringnya. Kereta ini masih terlihat sangat mewah dengan lambang bunga kiku di dinding kereta maupun rodanya. Meskipun kami tidak dapat masuk ke dalam kereta tetapi dari jendela kacanya kami bisa melihat warna keemasan interior dalam kereta, sofa yang empuk di ruang duduk, dan cermin-cermin yang indah. Saya jadi berkhayal apa ya yang dibicarakan para bangsawan itu dalam perjalanan mereka waktu itu.

Kereta khusus keluarga kaisar berlambang bunga kiku yang dioperasikan pada tahun 1871
Selain kereta api dan listrik, di ruang ini juga dipamerkan kereta ekspres shinkansen mulai dari generasi pertama. Kebetulan kami diijinkan untuk masuk dan duduk di dalam shinkansen-shinkansen itu sehingga kami bisa melihat bagaimana perkembangan shinkansen ini dari waktu ke waktu. Shinkansen pertama kali muncul di Jepang pada tahun 1964 untuk bertepatan dengan diselenggarakannya olimpiade Tokyo. Jalur shinkansen yang pertama kali dibuat adalah jalur Tokaido yang menghubungkan kota-kota di Jepang timur dan barat, kemudian diikuti dengan jalur Sanyo dan Tohoku yang menghubungkan Jepang timur dengan kota-kota di daerah utara,serta jalur-jalur lain. Meski sudah berusia puluhan tahun dan terkesan kuno bila dibandingkan dengan shinkansen yang masih beroperasi sekarang ini, bagian dalam shinkansen ini sangat bersih dengan kursi-kursi yang juga bersih dan rapi. Para pengunjung yang masuk ke dalam shinkansen atau kereta yang dibuka untuk umum juga sangat tertib. Tidak ada yang mencoret-coret apalagi merusak bagian dalam atau luar kereta.

Anak-anak antri untuk berfoto menggunakan topi masinis
Salah satu kereta ekspres generasi pertama TOKI

Selain ruang pamer besar di bagian tengah lantai satu itu, di bagian belakang juga ada ruang pamer khusus shinkansen yang masih lumayan baru. Di belakang ruang itu juga ada bagian terbuka serupa halaman untuk memamerkan kereta-kereta lain. Sayangnya karena hujan kami tidak bisa melihat kereta yang dipamerkan di halaman belakang tersebut.

Salah satu souvenir di museum shop, payung bergagang kereta. Lucunya...

Berhubung sore itu kami ada janji dengan seorang teman yang juga tinggal di dekat Omiya, kami segera segera mengakhiri kunjungan kami. Tentu saja saya tak lupa mampir ke museum shop tempat menjual souvenir dan segera bergegas keluar karena mobil yang menjemput kami sudah tiba.

3 comments:

  1. wedewww....ngiri....kapan yo iso naik kereta nang jepun.....tak mimpi sik yo er :D
    fotone keren2 Er, kui ya interior stasiun atape apik jew...pattern :D

    ReplyDelete
  2. Iya, itu interior stasiunnya kayaknya disesuaikan dg museumnya Tik. Ayolah kesini, nanti aku antar puter2 deeeh.

    ReplyDelete
  3. tempatnya bagus bagus sekali pengen deh kesana

    Elever Agency

    ReplyDelete